SOSIALISASI TPE 2020 DAN PENYADARAN MUSIK LITURGI  BAGI PARA BIARAWAN/BIARAWATI KUM

Jumad, 17 Maret 2023

                Biro Liturgi dalam aksi lanjutannya memberikan sosialisasi terkait TPE 2020 dan penyadaran musik liturgi pada Jumad, 17 Maret 2023 bertempat di aula Puspas KUM. Peserta yang hadir ± 80 orang yang terdiri dari biarawan/i dan para frater calon imam Projo Keuskupan Maumere. Kegiatan sosialisasi dan penyadaran ini dimulai pada pukul 09.00, bertempat di aula Pusat Pastoral. Para pemateri yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah RP. Yanto Ndona, O. Carm, RD. Agus Pitang, RD. Martoni, dan RP. Boli Udjan, SVD, Bapak Yos Lazar serta Bapak Geradus Paga. Kegiatan yang bertujuan untuk memberi pemahaman yang baik dan benar tentang Tata Perayaan Ekaristi dan Musik Liturgi ini dipandu oleh RD. Agus Pitang yang bertindak sebagai moderator. 

Materi dimulai dengan sosialisasi TPE oleh RP. Yanto Ndona, O. Carm. Beliau menjelaskan dengan sangat baik dan terperinci hal-hal teknis seputar ekaristi dan secara teliti mengupas persoalan yang terjadi di tengah umat, khususnya yang berkaitan dengan perayaan kudus ini. “Ekaristi adalah perayaan umat bersama Kristus sebagai pemimpin. Ekaristi tidak pernah terlepas dari kenyataan hidup iman kita,” demikian ungkap beliau di akhir materi yang ia berikan.

Setelah jeda untuk mamiri alias makan minum ringan, para peserta diajak untuk memusatkan kembali perhatian pada materi yang dibawakan oleh RD. Martoni dan RP. Boli Udjan, SVD. Masih bergulir seputar TPE, kedua pemateri membahas tentang Misale Romawi, yang tidak lain adalah ketentuan-ketentuan seputar perayaan Ekaristi. Keduanya saling bergantian memberikan penjelasan yang sederhana dan bagus untuk dipahami oleh peserta. Para peserta yang hadir diharapkan untuk mengikuti TPE yang berlaku dengan sebaik mungkin tanpa ada kecenderungan untuk merubah ketentuan yang sudah ditetapkan. Demikian harapan dari kedua pemateri kepada para peserta yang hadir.

Kegiatan diakhiri dengan penyadaran perihal musik liturgi oleh Bapak Yos Lazar dan Bapak Geradus Paga. Keduanya berjibaku dalam memeberikan materi tentang musik liturgi tersebut. Tidak hanya sampai pada materi yang monoton, keduanya juga memberikan contoh konkret yang ditampilkan kepada umat berupa beberapa buah lagu sebagai perbandingan tentang cara yang salah maupun yang seharusnya benar untuk dibawakan. “QUI BENE CANTAT BIS ORAT, yang artinya “Siapa yang bernyanyi baik, ia berdoa dua kali,” demikian ungkap Bapak Yos Lazar.

Sosialisasi dan penyadaran ini berakhir pada pukul 14.30 dan sebagai penutup kegiatan, para peserta dan pemateri menikmati santap siang bersama sebelum akhirnya kembali ke medan pastoral untuk selanjutnya menerapkan TPE dan Musik Liturgi yang benar sesuai harapan para pemateri dan terlebih khusus untuk keseragaman dalam perayaan Ekaristi dan musik liturgi di tingkat Paroki hingga tingkat yang lebih luas, yakni Keuskupan. (**Ito-Puspas’23)

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer