SELAMAT JALAN, BAHAGIA DI SURGA RD. LAURENS LIWU GORU

KEUSKUPAN MAUMERE BERDUKA

Pada Jumad, 19 Mei 2023 bertempat di Gereja St. Yhosep Katedral dilaksanakan misa requiem RD. Laurens Liwu Goru. Ratusan umat dan para imam, serta biarawan/i turut hadir untuk menghantar kepergian almarhum yang sering disapa romo Laurens tersebut. Misa ini dipimpin oleh Vikaris Jenderal RP. Teleforus Jenti, O.Carm.

            Usai misa, para imam, biarawan/i, serta rombongan umat berarak menuju Pekuburan Para Imam Projo KUM untuk melanjutkan dengan upacara pemakaman almarhum. Upacara pemakaman itu sendiri dipimpin oleh RP. Bernardus Boli Udjan, SVD.

Sekilas Info:
RD. Laurens wafat pada tanggal 17 Mei 2023, pukul 23.05 di Rumah Sakit St. Elisabeth Lela. Sebelum itu pada pukul 18.00 beliau masih tampak baik dan bahkan masih memberikan pelayanan pengakuan kepada salah satu pastor. Akan tetapi, pada pukul 22.15, Romo Laurens mengalami serangan jantung dan oleh petugas di bawa ke UGD RS. St. Elisabeth Lela dan langsung ditangani oleh tim medis. Beberapa saat kemudian tepat pukul 23.05 Wita, Romo Laurens dengan tenang menghembuskan nafas terakhir.(**PuspasCrew)

1. Riwayat Hidup:

Nama Lengkap                  : RD. Laurens Liwu Goru

Tempat/Tanggal Lahir      : Ruto, 04 Mei 1951

Anak dari Bapak Andreas Goru dan Mama Katharina Dolu. Romo Laurens sendiri adalah anak ke-2 dari 6 bersaudara.

2. Riwayat Pendidikan:

Tahun 1959-1965        : SR Ruto I

Tahun 1965-1968        : SMP Seminari Mataloko

Tahun 1969-1972        : SMA Seminari Mataloko

Tahun 1973-1982        : Seminari Tinggi Ritapiret

07 Juli 1982                : Tahbisan Imam

3. Riwayat Karya

Tahun 1982-1985        : Pastor Palue

Tahun 1985-1987        : Pastor Paroki Katedral St. Yosef Maumere

Tahun 1988-1989        : PT. DIAG Nangahale

Tahun 1989-2010        : Pastor Kapelan St. Thomas Morus

Tahun 2011-2018        : Pastor Kapelan St. Yosef Maumere

Tahun 2018-17 Mei 2023, dirawat dan meninggal di RS. St. Elisabeth Lela

ALBUM

Basa Zua: sebuah ritus bajawa sebelum kubur digali dengan menancapkan sebuah kayu (tofa) bada sebidang tanah tempat disemayamkan arwah almarhum Romo Laurens. Dalam ritus ini ada syair khusus, juga disiapkan seekor babi yang akan dibunuh dan kayu (syair tersebut mengandung makna permohonan kepada para leluhur agar menyambut arwah almarhum dan diberikan istirahat yang tenteram serta tinggal bahagia di kediamannya). Kayu yang digunakan untuk tikam kubur pun sudah dilumuri dengan darah babi yang telah dibunuh.

BERARAK BERSAMA

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer