Keuskupan Maumere melalui Komisi Karya Kepausan Indonesia (KKI) menggelar Rosario Hidup sepanjang bulan Oktober di berbagai paroki. Kegiatan ini bertujuan memeriahkan bulan Rosario sekaligus bulan Misi Sedunia, di mana umat diajak berdoa untuk misi evangelisasi dunia.
Sejarah Rosario Hidup dan Dukungan Gereja
Gerakan Rosario Hidup dimulai pada tahun 1826 oleh Pauline Marie Jaricot, pendiri Serikat Pengembangan Iman, yang menginginkan doa rosario mendukung misi evangelisasi di seluruh dunia. Inisiatif ini disetujui oleh Paus Gregorius XVI. Pada tahun 1950-an, Uskup Agung Fulton J. Sheen, Direktur Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman di Amerika Serikat, memperbarui semangat ini dengan mengajak umat mendoakan intensi Gereja global.
Simbolisme Warna Rosario Hidup
Setiap peristiwa Rosario Hidup dilambangkan dengan warna-warna yang mewakili lima benua:
- Hijau untuk Afrika, melambangkan hutan tropis.
- Merah untuk Amerika, menggambarkan kulit asli suku Indian.
- Putih untuk Eropa, termasuk Bapa Suci di Vatikan.
- Biru untuk Oseania dan Australia, merepresentasikan Samudera Pasifik.
- Kuning untuk Asia, mengingatkan pada populasi terbesar di dunia.
Bulan Misi Sedunia di Oktober
Oktober juga dikenal sebagai Bulan Misi Sedunia. Pekan pertama didedikasikan untuk doa misi, pekan kedua untuk kurban, pekan ketiga untuk penggalangan dana, dan pekan keempat untuk syukur atas rahmat panggilan misioner. Tujuan dari seluruh rangkaian kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran misi di kalangan umat serta membangun solidaritas dan kerja sama misioner melalui doa dan derma.
Umat Keuskupan Maumere diundang untuk menghidupi semangat St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, Pelindung Karya Misi, “Lakukanlah hal-hal kecil dengan cinta yang besar.” (Ivanna)