Bertempat di Gereja Paroki Maria Bintang Laut Nebe, pada Minggu, 7 April 2024 umat Keuskupan Maumere merayakan Minggu Kerahiman Ilahi, bersama Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Sedu, 20-an imam dan 1500-an devosian Kerahiman Ilahi dari 30 paroki dan 1 komunitas kerahiman-Universitas Nusa Nipa-Maumere. Perayaan kali ini mengusung tema: ”Biarlah Seluruh Umat Manusia Mengenal Kerahiman Ilahi.”
Misa Meriah:
Perayaan diawali dengan Ekaristi meriah yang dipimpin oleh Mgr. Edwaldus Martinus Sedu. Hadir dalam misa meriah ini, 20-an imam konselebran. Dimeriahkan oleh paduan suara dan tarian dari para siswa-siswi SMAK St. Yosef Tana-Ai, perayaan ini dihadiri oleh hampir 1500 umat yang berasal dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Maumere.
RP. Leo Kleden, SVD dalam khotbahnya menggarisbawahi 3 karunia Paskah sebagai tanda kerahiman Ilahi yang diberikan Yesus: 1) Damai sejahtera, yakni kepenuhan hidup yang terberkati dalam kesatuan dengan Tuhan, keteguhan batin di tengah badai kehidupan, sukacita dalam penderitaan 2) Karunia Roh Kudus. Roh Kudus adalah nafas Ilahi yang dihembus Yesus atas murid-murid-Nya dan Gereja. Semoga Roh Kudus menjadikan Gereja rukun bersatu dalam membangun paroki-paroki dan Keuskupan 3) Pengampunan dosa. Gereja hendaknya meneruskan rahmat itu dalam Sakramen Tobat. Anugerah Paskah yang diberikan Yesus sekaligus merupakan amanat perutusan-Nya. Maka belajar dari perubahan radikal yang dialami Thomas, para devosian Kerahiman Ilahi diajak untuk bertobat dalam pengakuan iman: ”Tuhanku dan Allahku”.
Kemeriahan perayaan ini ditandai dengan upacara penerimaan Uskup bersama para imam serta prosesi pigura Kerahiman Ilahi, yang diarak dari halaman SDK Nebe. Perayaan ini juga diisi dengan berbagai kesaksian dari beberapa devosian, makan siang, Doa Koronka dan diakhiri dengan rekreasi bersama.
Pengumuman Moderator Baru:
Pada kesempatan menyampaikan sambutannya, Uskup Maumere menggarisbawahi tentang belas kasih dan kerahiman Ilahi yang senantiasa menggerakan roda kehidupan menggereja untuk terus bergerak bersama, bertolak ke tempat yang dalam (Duc in Altum). Lebih lanjut Uskup Ewal menandaskan bahwa, Gereja Keuskupan Maumere dipanggil untuk mengenal kehidupan imannya secara lebih mendalam sebagai orang beriman. Gereja dipanggil menjadi gereja yang sederhana, berbelas kasih dan dekat dengan kehidupan umatnya setiap hari. Menjadi rasul kerahiman di tengah kebencian dan dendam, di tengah kompetisi yang tidak sehat yang cenderung mengorbankan orang baik dan benar. Gereja Keuskupan Maumere dipanggil untuk menjadi Gereja yang rahim dan berbelas kasih serta merangkul setiap orang dalam kerapuhan hidup manusiawinya. Suatu kegembiraan bagi Bapa Uskup sebab para devosian kerahiman Ilahi di Keuskupan Maumere semakin bertambah dalam jumlah. Beliau berharap agar bukan hanya dalam jumlah namun juga dalam penghayatan iman yang benar. Mengingat jumlah devosian yang terus meningkat dari waktu ke waktu, maka beliau mengumumkan bahwa selain RD. Marianus Oktavianus Wega, juga diangkat RP. Petrus Marianus, Rogasionis-Putra Kloarotat, sebagi moderator Kelompok Rohani Kerahiman Ilahi Keuskupan Maumere. (**Ivanna-PUSPAS**)