Maumere, 30 Agustus 2024 – Tiga suster rubiah Pasionis mengikrarkan Kaul Kekal, sementara tiga suster lainnya mengucapkan Kaul Pertama dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu. Perayaan Ekaristi yang berlangsung pada pukul 09.00 WITA ini dihadiri oleh para imam, biarawan-biarawati, serta umat.
Suster-suster yang menerima Kaul Kekal adalah Sr. Maria Eugenia dari Bunda Berdukacita, asal Paroki Katedral St. Yoseph Maumere, Sr. Maria Vinsensia dari Salib dari Paroki St. Yoseph Riangkeme, Keuskupan Larantuka, dan Sr. Maria Giovanna dari Kerahiman Ilahi dari Paroki St. Paulus Mano, Keuskupan Ruteng. Sementara itu, Suster yang mengikrarkan Kaul Pertama adalah Sr. Maria Yuliana dari Salib asal Paroki St. Fransiskus Asisi Gako-Kelewae, Keuskupan Agung Ende, Sr. Maria Yasinta dari Kanak-kanak Yesus dari Paroki St. Maria Asunta, Tanjung Selor, Keuskupan Tanjung Selor-Kalimantan Utara, dan Sr. Maria Adelia dari Kerahiman Ilahi dari Paroki St. Paulus Maunori-Nagekeo, Keuskupan Agung Ende.
Dalam homilinya, Mgr. Edwaldus mengajak para suster dan umat yang hadir untuk merenungkan makna sejati hidup bersama Kristus. Ia mengingatkan pentingnya tetap berjaga-jaga dan berdoa, mengikuti teladan Kristus dalam penderitaan-Nya di Taman Getsemani. “Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut tetapi daging lemah,” kata Bapa Uskup, mengutip Injil Markus 14:38.
Mgr. Edwaldus juga menyampaikan tiga pesan penting bagi para suster. Pertama, setia dan tulus dalam hal-hal kecil dan sederhana, dengan merawat hidup panggilan setiap hari. Kedua, memperjuangkan iman dalam cinta akan kebenaran dan keadilan, serta menghayati kesetiaan dan ketaatan dalam doa. Ketiga, kekayaan sejati bukanlah pada penampilan lahiriah, tetapi pada kesatuan dengan Kristus.
Setelah homili, acara dilanjutkan dengan liturgi Kaul Kekal dan Kaul Pertama. Para novis yang mengucapkan Kaul Pertama menerima kerudung hitam dan lambang Pasionis, sementara para suster yuniores yang mengikrarkan Kaul Kekal menerima mahkota duri dan salib sebagai simbol pengabdian mereka kepada Tuhan. Perayaan ini diakhiri dengan prosesi salib dari Altar menuju Sakristi, yang kemudian dilanjutkan dengan Liturgi Ekaristi. Usai perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan sambutan dan resepsi sederhana yang dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan umat yang hadir.**Doni_laka