PERAYAAN EKARISTI PEMBERKATAN MINYAK-MINYAK DAN PEMBAHARUAN JANJI IMAMAT

Perayaan Ekaristi Pemberkatan Minyak-minyak dan pembaharuan janji Imamat

Selasa, 26 Maret 2024 di Paroki Katedral St. Yosef Maumere, dalam tema Aku Akan Memberikan Nyawaku Bagi Tuhan (bdk Yoh. 13:37) Perayaan Ekaristi Pemberkatan Minyak-minyak dan pembaharuan Janji imamat dilaksanakan. Seluruh imam, biarawan/ biarawati, diakon, frater di Keuskupan Maumere dan juga umat hadir mengikuti perayaan ini. Misa pemberkatan minyak-minyak atau disebut juga misa Krisma ini dipimpin oleh Bapak Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu.

Khotbah, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu

Mengawali homilinya Bapak uskup Mgr. Edwaldus Martinus Sedu mengajak para imam melalui janji setia Yesaya “Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku” agar para imam yang seringkali ragu dan gelisah tentang sekian panjang ziarah yang sudah dijalani sejak masa pendidikan dan masa karya imamat untuk kembali  mendengar peneguhan Tuhan untuk Yesaya “Terlalu sedikit bagimu untuk menjadi hambaku, hanya menegakkan suku-suku Yakub dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara”. Para imam diajak untuk mensyukuri imamat ini dan mempersembahkan kembali kepada Tuhan dalam pengurbanan diri di tengah hidup yang nyata.

Para imam dan Biarawan/ biarawati

Bapak uskup juga kembali mengingatkan para imam akan ajakan Paus Fransiskus kepada para imam untuk BERGERAK, BERUBAH DAN BERBUAH, agar dapat menyatukan apa yang diketahui dan diyakini dalam perbuatan kasih yang nyata di tengah dunia. Para imam dipanggil untuk menjadi saksi cinta Allah yang solider membebaskan. Cinta seperti ini tidak abstark, tetapi menyentuh manusia dalam kondisi yang konkret.

Pemberkatan Minyak-minyak oleh Bapak Uskup Mgr. Edwaldus Martinus Sedu

Ada tiga Pesan Bapak Uskup Ewal dalam perayaan pemberkatan minyak-minyak dan pembaharuan janji imamat ini. Pertama, agar para imam memaknai pembaharuan imamat dalam pengampunan dan belaskasih Tuhan Yesus sendiri. Kedua, agar para imam menjadi cahaya Kristus dalam karya pengabdiannya. Alleluia yang kita pekikkan, yang kita nyanyikan dan yang kita batinkan dalam keyakinan adalah tanda cinta Tuhan dalam kebangkitan Yesus PuteraNya.          Ketiga, agar para imam membebaskan diri dalam kasih Roh Kudus untuk tidak terjebak dalam rasa bersalah yang dalam.

Setelah perayaan Ekaristi, Seluruh rangkaian acara ditutup dengan santap siang bersama di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Maumere.*** Alexander Dino

Please wait while flipbook is loading. For more related info, FAQs and issues please refer to DearFlip WordPress Flipbook Plugin Help documentation.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer