PENANGGALAN LITURGI KUM C-II 2022

KATA PENGANTAR

                Penanggalan Liturgi 2022 ini diterbitkan khusus untuk Keuskupan Maumere. Buku ini disusun berpedoman pada Penanggalan Liturgi 2021 terbitan Komisi Liturgi KWI, yang diterbitkan untuk seluruh Gereja di Indonesia. Penanggalan Liturgi ini mengikuti aturan-aturan baru tentang tahun liturgi, penanggalan liturgi, perayaan Ekaristi dan Ibadat Harian (Offisi). Di samping penanggalan umum (Calendarium Generale) yang berlaku untuk semua, dicantumkan juga penanggalan khusus (Calendarium Particulare) yang berlaku di Keuskupan Maumere dan Tarekat yang bekerja di Keuskupan Maumere dan yang telah menyampaikan datanya. Singkatan-singkatan yang dipakai untuk nama-nama tarekat terdapat juga dicatat dalam daftar singkatan. Karena penanggalan umum berlaku untuk semua, maka perayaan hari tarekat yang sama tingkat perayaannya dengan penanggalan umum tidak dicantumkan; hanya perayaan hari tarekat yang lebih tinggi atau memiliki kekhususan tarekat dicantumkan.

Pada Penanggalan Liturgi ini, secara khusus ditambahkan sejumlah peringatan, perayaan dan data-data Hari Ulang Tahun Kelahiran dan Tahbisan, Pesta Perak, dan lain-lain peringatan dari para pelayan pastoral (Imam) yang tengah berkarya di Keuskupan Maumere. Juga dicatat peringatan kematian dari mereka yang pernah berkarya di wilayah Keuskupan ini serta pelbagai data lainnya yang dirasa perlu. Untuk membantu para pemakai buku ini dalam mempersiapkan suatu ibadat khusus seperti Ibadat Sabda, atau Katekese Umat,  pada hari-hari khusus, dicantumkan pula di sini sejumlah hari raya/peringatan tingkat nasional maupun internasional seperti hari ibu, hari pangan, hari pers, dsb.

                Segala peraturan dan petunjuk mengenai penanggalan liturgi umum maupun khusus, petunjuk-petunjuk mengenai perayaan Ekaristi, perayaan Ibadat Harian, warna liturgis, tingkat-tingkat perayaan liturgis, demikian pula singkatan-singkatan dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam buku Penanggalan Liturgi 2022 terbitan Komisi Liturgi KWI, berlaku pula seluruhnya untuk penanggalan ini, karena itu dicantumkan juga pada Penanggalan Liturgi Keuskupan Maumere.

Petunjuk untuk Perayaan Ekaristi

Dalam penanggalan ini, selalu disebutkan kapan Kemuliaan“ (Kem) atau Syahadat“ (Syah) diucapkan. Kecuali itu, diberikan juga petunjuk  tentang prefasi khusus dan hal-hal  lain yang istimewa. Pada tiap-tiap hari disediakan referensi untuk bacaan Perayaan Ekaristi (BcE). Pada tahun 2022 dipakai seri Bacaan B untuk Hari Minggu dan Hari Raya dan I untuk hari biasa (mulai Adven 2021 sampai Adven 2022).

Dalam Penanggalan ini, biasanya ditunjuk bacaan khusus yang diwajibkan. Bila suatu bacaan sangat panjang, maka ditambahkan antara kurung referensi bacaan yang lebih singkat.

                Namun, sangat dianjurkan agar di samping penanggalan ini tetap juga dimanfaatkan buku Daftar Bacaan Kitab Sutji dalam Perajaan Ekaristi, Kanisius, Jogja 1972, terutama untuk menggunakan kebebasan dalam memilih bacaan yang sesuai. Sangat dianjurkan, sesuai dengan Directorium Romanum, bahwa setiap Hari Sabtu Masa Biasa yang kosong (tanpa pesta, peringatan wajib) diadakan perayaan SP Maria secara fakultatif – Pfak SP Maria (P) – kecuali kalau dalam pekan itu sudah terdapat pesta/peringatan wajib SP Maria. Hari Sabtu pertama dalam bulan dimanfaatkan juga untuk mendoakan para imam, sehingga hari ini disebut juga: Hari Sabtu Imam.

Petunjuk untuk Perayaan Ibadat Harian

Dalam penanggalan ini, disediakan juga petunjuk-petunjuk untuk penggunaan ofisi. Untuk membantu para pemakai ofisi itu, telah diterbitkan pula seri Bacaan Ofisi, yang menghidangkan secara lengkap bacaan pertama dari Alkitab (Tahun I dan II) dan bacaan kedua dari karya bapa Gereja/para kudus. Pada setiap hari dalam penanggalan ini ditunjuk referensi bacaan Alkitab dalam Ibadat Bacaan (officium Lectionis – BcO). Tahun 2022 dipakai seri Bacaan II (Mulai Adventus 2021). Di samping itu, pada awal pekan selalu terdapat keterangan, pekan mana dari lingkaran empat pekan (psalterium) yang berlaku. Juga disebutkan apabila madah „Allah Tuhan Kami“ (AllTuh – Te Deum) pada akhir ibadat bacaan diwajibkan, dan apabila ibadat sore pertama (IbdSore I = Vesperae I) digunakan.

Warna Liturgi

Warna liturgi selalu ditunjuk antara kurung sesudah judul perayaan. Singkatan warna liturgi ialah: (P) = Putih; (M) = Merah; (H) = Hijau; (U) = Ungu; (T) = Hitam. Dalam Perayaan Ekaristi Votif boleh dipakai warna yang sesuai dengan tema perayaan, atau warna hari atau masa liturgi yang bersangkutan. Demikian pula dalam Perayaan Ekaristi untuk pelbagai keperluan boleh digunakan warna yang ditentukan oleh rumus perayaan, atau yang sesuai dengan hari atau masa liturgi yang bersangkutan.

Penulisan Ayat-Ayat Alkitab

Dalam menulis ayat-ayat Alkitab, Penanggalan Liturgi ini mengikuti cara penulisan dalam Alkitab. Pertama-tama ditulis Kitab, lalu titik (.), bab dengan “titik dua“, disusul ayat-ayat. Misalnya, Luk. 1:39-56. Ayat-ayat dalam satu bab, kalau tidak bersambung, dipisahkan dengan “koma“; misalnya Luk 1:39.40-50,56. Rangkaian bacaan yang meliputi beberapa bab dipisahkan dengan „titik koma“ dan „spasi“, misalnya Luk 1:39-56; 2:1-3. Rangkaian bacaan yang bersambung dari suatu bab sampai ke bab berikutnya ditulis dengan „spasi“, misalnya Luk 9:57 – 10:12.

Mazmur Tanggapan

Sejalan dengan usaha Komisi Liturgi Keuskupan memasyarakatkan Mazmur Tanggapan, dalam Penanggalan Liturgi ini selalu dicantumkan untuk setiap hari Mazmur Tanggapan yang bersangkutan, lengkap dengan ayat-ayatnya. Perlu diperhatikan bahwa penulisan nomor Mazmur di sini mengikuti penomoran Ibrani dalam Alkitab Deuterokanonika terbitan LAI-LBI. Jadi, kalau tertulis Mzm 51, itu sama dengan Mzm 50 menurut Vulgata: atau biasa juga ditulis Mzm 50(51).

Tingkat Perayaan dan Pencetakannya

Tingkat Perayaan Liturgi menurut aturan baru serta pencetakannya dalam penanggalan ini ialah sebagai berikut:

SOLLEMNITAS                  HARI RAYA

Festum                                   Pesta

Memoria Obligatoria          Peringatan wajib  (Pw)

De ea                                      Hari biasa

Memoria ad libitum                Peringatan fakultatif (Pfak)

“Peringatan” ada yang wajib dan ada yang fakultatif. Menurut aturan yang diberikan dalam Pedoman Umum Buku Misa dan Pedoman (Umum) Ibadat Harian, Peringatan wajib yang jatuh pada hari biasa dalam Masa Prapaskah menjadi fakultatif. Jika menurut penanggalan Liturgi beberapa peringatan fakultatif yang jatuh pada tanggal yang sama, maka hanya satu yang boleh dirayakan. Lain-lainnya dibatalkan (lih. Bina Liturgi 2E no. 1089, hal. 503). Jika pada suatu hari itu bertepatan dengan Ibadat Sore I hari berikutnya, maka didahulukan Ibadat Sore yang lebih tinggi tingkatannya menurut daftar Hari-Hari Liturgi di atas. Kalau tingkatannya sama, maka didahulukan Ibadat Sore hari yang bersangkutan (lih. Bina Liturgi 2A no. 1133)

Beberapa Ketentuan Umum

Dari cara pencetakannya tersebut, sekaligus dapat diketahui aturan-aturan liturgi yang berlaku pada hari yang bersangkutan:

1. HURUF BESAR TEBAL

1. HARI-HARI RAYA, TRIHARI SUCI, OKTAH PASKAH
2. HARI-HARI MINGGU ADVEN, PRAPASKA, PASKAH
3. RABU ABU, PEKAN SUCI (Senin s.d. Kamis)
4. PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN tgl 2 November.

Pada huruf besar-tebal A,B,C,D Misa Votif   tidak diperbolehkan;

Perayaan Ekaristi Pemakaman dan peringatan arwah diperbolehkan tetapi harus menggunakan teks bacaan dan doa-doa pada hari yang bersangkutan.

Perayaan Ekaristi Pemakaman dan peringatan arwah tidak diperbolehkan  pada perayaan Tri hari Suci Paskah.

Perayaan Ekaristi Perkawinan tidak diisinkan. Tetapi, doa untuk mempelai (dan berkat penutup meriah) diperbolehkan. Satu bacaan boleh diambil dari perayaan Ekaristi perkawinan, kecuali pada hari Natal, Penampakan Tuhan, Kamis Putih, Sabtu Suci, Kenaikan, Pentekosta, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, dan pada hari-hari raya wajib.

• Huruf biasa tebal

1. Pesta-pesta
2. Hari-hari Minggu sesudah Natal dan hari-hari Minggu biasa

Perayaan Ekaristi Votif  hanya diperbolehkan kalau sungguh-sungguh perlu atas perintah atau seizin Uskup.

Perayaan Ekaristi Pemakaman selalu diperbolehkan.

Perayaan Ekaristi Perkawinan diperbolehkan kecuali dalam Perayaan Ekaristi umat pada Hari Minggu. Tetapi, dalam perayaan Ekaristi umat pada Hari Minggu itu, satu bacaan boleh diambil dari Perayaan Ekaristi Perkawinan. Selain itu, doa mempelai (dan berkat penutup meriah) tetap diperbolehkan.

• Hari biasa Pekan  Khusus Adven (dari tanggal 17-24 Desember);  Hari biasa dalam Oktaf Natal, dalam Masa Prapaskah (Kecuali pada hari Rabu Abu dan Senin s.d. Kamis dalam Pekan Suci).

Perayaan Ekaristi  hari biasa. Pada peringatan boleh dipakai doa pembuka dari peringatan.

Perayaan Ekaristi Votif  hanya diperbolehkan dalam perayaan Ekaristi umat bila sungguh perlu dengan alasan pastoral.

Perayaan Ekaristi Pemakaman diperbolehkan pada waktu berita kematian, hari pemakaman dan hari peringatan.

Perayaan Ekaristi Perkawinan selalu diizinkan. Tetapi Pastor paroki hendaknya memperingatkan para mempelai agar mengindahkan suasana tobat  pada hari/masa tersebut.

• Huruf biasa
• Peringatan wajib.

Perayaan Ekaristi: Doa Pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan; doa persiapan persembahan dan penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau dari hari biasa.

Perayaan Misa  Votif, Teks Misa arwah, Teks Misa Perkawinan seperti di atas, 2C.

• Hari biasa dalam masa Adventus sebelum tangal 17 Desember, dalam Masa Natal sesudah tanggal 2 Januari, dalam Masa Paskah sesudah Oktaf Paskah.

Rumus/teks Perayaan Ekaristi dari hari biasa yang bersangkutan.

Kalau dipakai perayaan Ekaristi peringatan, doa pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan; Doa Persiapan dan doa Penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau dari hari biasa.

Teks Misa Votif, Teks Misa arwah, Teks Misa Perkawinan seperti di atas, 2C.

Juga diperbolehkan Perayaan Ekaristi dari salah seorang kudus yang tercantum dalam martyrologium pada hari itu.

• Hari biasa dalam masa biasa.

Dalam Perayaan Ekaristi hari biasa, doa-doa boleh diambil dari salah satu Hari Minggu Biasa (Minggu ke-2 sampai ke-34) atau dari Perayaan Ekaristi Votif atau dari Perayaan Ekaristi untuk pelbagai keperluan. Juga boleh hanya diambil doa pembukanya. Kalau dipakai perayaan peringatan, doa pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan; Doa Persiapan Persembahan dan Doa Penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau dari hari biasa.

Teks Misa Votif, Teks Misa Pemakaman, dan teks peringatan kematian, serta Teks Misa Perkawinan selalu diperbolehkan, asal saja untuk arwah orang tertentu.

Juga diperbolehkan Perayaan Ekaristi dari salah seorang kudus yang tercantum dalam martyrologium pada hari itu.

• Huruf miring

Peringatan fakultatif.

Perayaan Ekaristi sesuai dengan masa yang bersangkutan, lihat di atas 2C, 3B, 3C.

 Beberapa catatan khusus :

1. 18 – 25 Januari      :

Pekan doa sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani.

Diharapkan selama pekan ini seluruh umat berdoa untuk ujud khusus ini.

• 13 Oktober:

Ziarah umum Keuskupan Maumere ke Wisung Fatima lela.

• Kristus Raja:

Pelindung Keuskupan Maumere. Dirayakan setiap tahun pada Hari Raya Kristus Raja. Menjelang Hari Raya diharapkan di setiap paroki dan komunitas mengadakan Novena Kristus Raja dan atau Triduum.

• Salve dan Adorasi               :

Keuskupan Maumere memiliki Kapela Adorasi Abadi yang terletak di samping Gereja Katedral St. Yoseph Maumere dan di Paroki Sikka. Sangat dihimbau agar umat mencari kesempatan mengunjungi tempat kudus ini untuk bertemu dengan Tuhan dan mencurahkan hidupnya dan mohon rahmat kepada Tuhan. Disamping itu sangat diharapkan agar di setiap gereja Paroki dan Stasi paling kurang sekali dalam seminggu diadakan Salve/Adorasi kepada Sakramen Maha Kudus.

• Sanctuarium                         :

Keuskupan Maumere selain telah memiliki kapela-kapela Adorasi Abadi, sejumlah tempat ziarah, juga telah memiliki sebuah „Sanctuarium“ yang bertempat di Wisung Fatima Lela dan telah diresmikan pada 13 Oktober 2014. Sangat diharapkan agar umat menggunakan tempat ini sebagai tempat doa dan penerimaan sakramen-sakramen khususnya sakramen tobat.

• Kegiatan Ziarah   :

Sangat dianjurkan agar dalam kegiatan ziarah umat menggunakan  tempat-tempat ziarah berikut ini: Wisung Fatima Lela, Nilo, dan Watusoking sambil memperhatikan pedoman dan ketentuan liturgisnya.

                Kiranya para pemakai buku Penanggalan Liturgi 2022 Keuskupan Maumere ini, dibantu untuk merayakan Ibadat Suci dengan tertib dan penuh hikmat, sambil mempersatukan diri dengan umat seantero jagat, umat di Indonesia, khususnya umat di Keuskupan. Selanjutnya mengenangkan dan mendoakan secara khusus umat paroki, rekan sekerja dan bapak Uskup, pada kesempatan perayaan khusus mereka, serta tidak lupa mengenangkan sama saudara pelayan pastoral yang telah mendahului kita.

                Saran-saran koreksi dan penyempurnaan Penanggalan Liturgi Keuskupan Maumere ini kami nantikan dengan gembira. Terima kasih.

BIRO LITURGI KEUSKUPAN MAUMERE

PUSAT PASTORAL KEUSKUPAN MAUMERE

Jl. Mgr. Soegyapranoto No. 1 Kel. Kota Uneng – Maumere 86112

No. HP.  082341021418 / email : sekretariatpuspaskum@gmail.com

DAFTAR SINGKATAN MENURUT ABJAD

Selamat Hari Raya Natal 2022
&
Tahun Baru 2023