PEMBEKALAN PARA FASILITATOR KATEKESE APP 2022 DUC IN ALTUM : MENUJU GEREJA SINODAL DAN MERAWAT KEHIDUPAN

Biro Kateketik Keuskupan Maumere pada hari Selasa, 1 Maret 2022 menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Para Fasilitator Katekese APP 2022. Kegiatan ini diikuti oleh Utusan Seksi Kateketik dari 31 paroki, dengan total peserta 52 orang. Kegiatan ini bertempat di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Maumere.

Kegiatan diawali dengan Animasi, Puji-Pujian & Doa Pembuka. Dalam Sessi Pertama, RD. Marianus Oktavianus Wega, Ketua Biro Kateketik Keuskupan Maumere, menjelaskan Qahal: Komunitas Sinodal Perjanjian Lama. Makna Gereja sebagai komunitas sinodal yang berziarah ditemukan pendasarannya di dalam Sabda Allah sendiri. Kitab Suci PL menjelaskan model persekutuan umat beriman itu dengan konsep Qahal (assembly, congregation) yang berarti perkumpulan atau persekutuan. Kelompok Qahal sendiri dibentuk oleh tiga unsur utama yakni: 1) Komunitas yang bersifat teokratik/menjadikan Yahweh sebagai pemimpin dan pemilik utama, 2) Komunitas yang beribadat sebagai cara merefleksikan hubungan mereka dengan Yahweh, 3) Komunitas abrahamik yang diikat oleh garis keturunan kental dari sosok Abraham. Dalam konteks Keuskupan Maumere, semangat kelompok Qahal dihidupi juga oleh Gereja Keuskupan Maumere. Semangat itu antara lain: 1) Gereja KUM sebagai milik Kristus, sehingga Kristus menjadi pemimpin dan pemilik utama. 2) Gereja KUM sebagai komunitas universal yang multi wajah sehingga membuka kesempatan seluas-luasnya untuk keterlibatan semua anggotanya. 3) Gereja KUM sebagai komunitas yang beribadat, yang membawa keseluruhan perjuangan dan refleksinya untuk dipersembahkan ke altar Tuhan. Di akhir penjelasannya, Romo Marton meninggalkan pertanyaan reflektif: Apakah ritus dan peribadatan selama ini sungguh-sungguh menggambarkan pengalaman perjuangan manusiawi dan menghantarkan anggota komunitas kepada situasi pembebasan?

Sessi 2, Bapak Fransiskus Angelinus, Tim PSE Keuskupan Maumere, menjelaskan Merawat Kehidupan: Bumi Sehat, Manusia Sejahtera. Beliau menjelaskan latar belakang Ensiklik Laudato Sii yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada 18 Juni 2015. Bumi sebagai rumah kita bersama menjadi tanggung jawab bersama untuk dirawat. Tujuh Rencana Aksi (2022-2028) dari Paus Fransiskus:  1) Menjawabi jeritan bumi 2) Menjawabi jeritan kaum miskin 3) Ekonomi yang ekologis 4) Adopsi gaya hidup ekologis 5) Pendidikan ekologi 6) Spiritualitas ekologi 7) Keterlibatan masyarakat dan aksi partisipatoris. Rencana Aksi 2022, Komitment bersama dalam menyelamatkan ibu bumi: 1) Doa: Doa pribadi/Liturgi. 2) Edukasi: Pengetahuan tentang Ekologi 3) Aksi: Adaptasi perubahan iklim, gaya hidup berkelanjutan 4) Advokasi: Kampanye-kampanye, Demo Damai/petisi yang berhubungan dengan ekologis. Tawaran rencana aksi jawaban terhadap jeritan bumi antara lain: 1) Aksi penyelamatan bumi secara bersama. 2) Konservasi lahan 3) Melaksanakan kerangka Kerja Sandai (Pembangunan berkelanjutan/SDGs) 2015-2030 4) Membuat aturan untuk kelestarian lingkungan 5) Membuat Perdes Penanggulangan Bencana 6) APP/ Derma-aksi solidaritas

Sessi 3, Simulasi. Para Peserta dibagi dalam 3 kelompok untuk mendalami 3 sub tema pertemuan Katekese: Kelompok 1, Dipanggil Membangun Sinodalitas Kelompok 2, Duc In Altum: Dipanggil Untuk Bertindak. Kelompok 3, Merawat Kehidupan: Bumi Sehat, Manusia Sejahtera. Selanjutnya sharing kelompok di pleno-kan.

Keseluruhan rangkaian acara ditutup dengan peneguhan dari Romo Marton, sebagai Ketua Biro Kateketik, Romo mengharapkan setelah mengikuti kegiatan pembekalan, para fasilitator dapat memberikan pembekalan bagi para fasilitator di parokinya masing-masing, juga mengkawal katekese terlaksana di KBG-KBG sampai pada aksi nyata merawat bumi. Semoga katekese APP 2022 berbuah Bumi Sehat, Manusia Sejahtera di Nian Tana. ***

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer