Selasa, 07 Mei 2024, Hari Studi dalam rangka perayaan 100 tahun Komisi Waligereja Indonesia (KWI) di Keuskupan Maumere. Acara yang diadakan di Kherubim Convention Hall (KCH) Maumere, ini menjadi momentum penting bagi pengembangan pendidikan Katolik di wilayah keuskupan maumere.
Hari Studi ini mengusung tema besar “Berjalan Bersama Membangun Bangsa Dan Gereja Melalui Pastoral Pendidikan Yang Holistik” yang menjadi fokus utama pembahasan. Dua narasumber utama, yaitu RD. Dr. Wilfid Valiance dan RP. Dr. Puplius Meinrad Buru, SVD, memberikan wawasan mendalam terkait tantangan dan upaya dalam memperkuat pendidikan Katolik di Keuskupan Maumere.
Nara Sumber Hari Studi 100 Tahun KWI Keuskupan Maumere
Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, dalam sapaan awalnya menekankan pentingnya perhatian terhadap proses pendidikan, terutama di lingkungan Katolik. Beliau menggarisbawahi perlunya pencerahan melalui pendidikan serta pentingnya mempertahankan identitas Katolik dalam menghadapi tantangan zaman.
RD. Dr. Wilfid Valiance membahas tentang rapuhnya eksistensi sekolah-sekolah SANPUKAT di Keuskupan Maumere, yang dalam sejarahnya dikenal sebagai lembaga yang memadukan pengembangan ilmu dan nilai-nilai Katolik. Penelitiannya menyoroti urgensi revitalisasi sekolah SANPUKAT untuk memperkuat posisi dalam ranah pendidikan formal.
Sementara itu, RP. Dr. Puplius Meinrad Buru, SVD, menjelaskan upaya membangun bangsa dan gereja melalui pastoral pendidikan dengan menekankan pentingnya menampakkan wajah Allah di lingkungan sekolah. Beliau menyoroti peran sekolah sebagai medan pastoral yang tidak hanya menyediakan pengetahuan, tetapi juga memanusiakan manusia dan menjadi tempat di mana injil diwartakan.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta dari berbagai elemen masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Kehadiran para narasumber dan antusiasme peserta menjadi cerminan keseriusan dalam menghadapi tantangan pendidikan Katolik di Keuskupan Maumere.
Dengan demikian, Hari Studi ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga panggung untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam membangun pendidikan Katolik yang holistik dan relevan dengan tuntutan zaman. //Doni_Laka
