MAHASISWA PRODI PKK – IFTK LEDALERO, MASUK KEBUN, MELAKUKAN AKSI “LAUDATO SI”

Sebelum berangkat ke Paroki para Mahasiswa calon katekis berpose bersama di halaman Kantor PUSPAS Keuskupan Maumere

Seruan rencana aksi ‘Laudato Si’ terungkap dalam Dokumen seruan apostolik Paus Fransiskus yang dipublikasikan pada tahun 2015. Dokumen ini mengingatkan semua manusia untuk merawat bumi sebagai rumah bersama. Paus Fransiskus menganjurkan ”rencana aksi” selama 7 tahun (2021-2028), yaitu:

1) Menanggapi jeritan bumi (Response to the cry of creation)

2) Menanggapi jeritan kaum miskin (Response to the cry of the poor)

3) Ekonomi yang ekologis (Ecological economics)

4) Adopsi gaya hidup ekologis (Adoption of ecological life styles)

5) Pendidikan ekologis (Ecological education)

6) Spiritualitas ekologis (Ecological Spirituality)

7) Keterlibatan masyarakat dan aksi partisipatoris (Community engagement and participatory action)

Menjawabi rencana aksi Laudato Si ini, keuskupan Maumere yang baru saja menyelesaikan Sinode II Keuskupannya mencantumkan perencanaan aksi nyata Laudato Si dalam Rencana Strategis Pastoral-nya untuk 2023-2027. Dalam Dokumen Renstra-nya Keuskupan Maumere juga menyusun perencanaanya untuk menjawabi 7 Rencana Aksi Laudato Si selama 7 tahun.

Bertempat di Paroki Hati Kudus Yesus Ili, pada Jumad 10 Maret sampai dengan Minggu 12 Maret 2023, sejumlah 62 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (Prodi PKK), Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero melakukan aksi nyata menjawabi seruan Rencana Aksi Laudato Si-paus Fransiskus.

Tema APP 2023: Menjawabi Laudato Si’

Dalam masa pra-paskah tahun 2023, Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Maumere sebagai lembaga resmi keuskupan yang mengkoordinir seluruh kegiatan pastoral keuskupan telah menetapkan tema Aksi Puasa Pembanganun (APP): Keadilan Eko-Sosial: Peduli pada Sesama dan Alam Ciptaan. Tema ini juga menjadi konkretisasi dari seruan apostolik Laudato Si.

Dalam menterjemahkan tema APP 2023, Komisi PSE-Caritas bersama Biro Kateketik Keuskupan Maumere telah menyusun Bahan Katekese masa pra-paskah dalam tiga pertemuan. Masing-masing pertemuan membahas satu sub-tema yang saling berkaitan dalam usaha menjawabi seruan Laudato Si. Pertemuan pertama bertemakan: Jeritan Bumi; Pertemuan kedua: Jeritan Kaum Miskin; Pertemuan ketiga: Solidaritas terhadap jeritan bumi dan kaum miskin dan pertemuan ke-empat bertemakan: Membangun pertobatan sejati.

Mahasiswa Calon Katekis Prodi PKK – IFTK Ledalero, Turun ke Paroki

Dalam rangka menjawabi seruaan Paus inilah maka keuskupan Maumere menggandeng para mahasiswa prodi PKK yang adalah para calon katekis dan guru agama untuk memfasilitasi kegiatan Katekese dan aksi nyata setelahnya di paroki Hati Kudus Ili. Kegiatan ini selain memberikan pencerahan kepada umat, juga menjadi kesempatan berahmat bagi para calon katekis dan guru agama di era digital ini untuk belajar dari umat, belajar dari medan pastoral.

Rangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa dan Dosen dijalankan dalam bentuk live in. Para Mahasiswa diberi kesempatan untuk tinggal dan hidup bersama umat di KBG (Komunitas Basis Gerejawi), mengalami perjuangan umat dalam keluarga-keluarga serta mengunjungi sekolah-sekolah di sekitar tempat penginapan mereka.

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan bersama umat adalah Katekese Umat di KBG, Kunjungan  Pastoral Sekolah, Bakti Sosial membersihkan Lingkungan dari sampah dan Menanam Pohon Buah Alpukat di kebun Paroki dan kebun umat, Animasi Pastoral Anak bersama Sekami dan Sekar serta kegiatan olahraga Voli Putri dan Futsal Putra.

Para Calon Katekis diajak Masuk Kebun

RD. Yanuarius Hilarius Role selaku koordinator kegiatan ini menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama antara pihak keuskupan Maumere dengan IFTK Ledalero dalam hal ini Prodi PKK.

Lebih lanjut beliau mengucapkan limpah terima kasih kepada pihak IFTK Ledalero yang telah mendukung penuh kegiatan ini melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM). Dukungan itu diungkapkan melalui penyediaan sarana dan prasana kegiatan berupa transportasi dan  pengadaan bibit pohon buah alpukat yang ditanam di kebun paroki dan kebun-kebun umat.

223 anakan pohon alpukat yang siap ditanam di kebun umat dan kebun Paroki Ili

Lebih lanjut Romo Yoris menginformasikan bahwa pihak sekolah menyediakan 223 anak pohon buah alpukat dan semuanya telah ditanam di kebun umat dan kebun paroki Ili oleh mahasiswa bersama umat. Kepada para mahasiswa, Romo Yoris mengajak para mahasiswa calon katekis untuk tidak malu masuk kebun. “Adik-adikku yang terkasih, mari kita sama-sama masuk kebun umat, masuk kebun paroki, kita tanam anakan pohon buah alpukat. Dengan menanam kita sudah mendengar jeritan bumi dan bersolider denganya. Masuk kebun tidak buruk. Karena dari kebun inilah kita hidup. Sebagai calon katekis di wilayah kita, kebun juga menjadi sumber kehidupan utama bagi umat kita, juga untuk masing-masing kita. Jangan malu masuk kebun,” demikian ungkapnya.

Aksi masuk kebun dan tanam pohon yang dilakukan para mahasiswa bersama umat Paroki Ili

Beliau juga mengucapkan limpah terima kasih kepada Pastor Paroki dan DPP Paroki Ili yang bersedia menerima para mahasiswa untuk melakukan aksi Pengabdian Kepada Masyarat. “Ini merupakan bukti nyata dukungan umat dan paroki terhadap pendidikan anak-anak bangsa dan gereja. Tambahan pula para mahasiswa ini adalah calon guru agama katolik dan katekis masa depan, maka kesediaan paroki Ili menerima mereka menjadi tanda paling konkret dari dukungan Gereja kepada mereka. Paroki dalam hal ini pastor paroki dan umatnya telah berperan untuk membentuk karekter pastoral bagi para calon katekis ini. Sekali lagi terima kasih banyak,” demikian ungkap Romo Yoris yang pernah menjadi pastor rekan di paroki ini beberapa tahun lalu. (** Ito-Puspas’23)

Foto bersama keluarga sebelum dan saat aksi masuk kebun dan tanam pohon
Pose bersama di depan Lepo Noke Rua

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer