Jumat, 26 April 2024 Komisi Pemberdayaan Pelayan Pastoral KP3 Keuskupan Maumere kembali mengadakan pembekalan pelayan pastoral di paroki. Kegiatan ini bertempat di Kuasi Paroki St. Maria Mater Orphanorum Nanga-Teluk Maumere. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.30 wita setelah kurang lebih 80 menit perjalanan tim KP3 menyebrang dari pelabuhan Nangahale menuju Nanga-Teluk, Pulau besar menggunakan perahu motor.
Hadir dalam kegiatan ini seluruh perangkat pastoral yang terpilih dari KBG hingga DPP yang berjumlah 48 orang. Sebagai informasi, Kuasi Paroki teluk memiliki dua stasi yakni stasi pusat memiliki 6 KBG dan stasi Ngolo memiliki 1 KBG. Kegiatan ini merupakan upaya menjawabi temuan masalah dalam sinode II Keuskupan Maumere. Selain itu, sebagai Kuasi paroki, Perangkat pastoral pun harus disiapkan secara baik. Hal ini disampaikan RP. Marianus Vianey Lado Mau, CRS atau yang sering disapa Pater Vian. Dalam sambutannya, Pater Vian selain mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta hadir dan setia menunggu tim KP3 sejak pukul 08.00 pagi. Pater Vian mengharapkan Para peserta mengikuti secara baik, apalagi sebgai Kuasi Paroki tentu saja butuh komitmen dan kerja sama dari berbagai elemen umat. Beliau juga mengapresiasi kehadiran Tim KP3 Keuskupan, karena ini merupakan kunjungan perdana dari Komisi dan Biro Keuskupan.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua pelaksana DPP Bapak Donatus dadu. Dalam sapaan pembuka, selain menggambarkan tentang perjuangan pembentukan stasi Nanga, Teluk Maumere sebagai Paroki hingga saat ini menjadi Kuasi Paroki beliau juga memotivasi para peserta untuk setia pengikuti proses sehingga dapat berpastoral secara baik di Kuasi Paroki yang tercinta ini.
Seperti halnya di paroki-paroki sebelumnya, Sekilas Renstra (Rencana Strategis) Keuskupan Maumere sebagai Materi pembuka dibawakan Oleh Bapak Alexander Dino. Materi ini sebagai pembuka karena menjadai dasar pijak tim dalam melaksanakan semua kegiatan baik di keuskupan maupun di paroki. ulasan secara umum disampaikan agar para peserta mengetahui konteks pastoal keuskupan Maumere berdasarkan Temuan selama proses sinode. Setelah itu, RD. Lorens Noi melanjutkan dengan materi Spiritulias pelayanan dan sedikit ulasan tentang wawasan Gereja. Menurut beliau, Roh Kudus mestinya menjadi penyemangat bagi para pelayan pastoral. Karena hanya dengan terang Roh Kudus, semuanya dapat terselenggara.
Ibu Yane Ray, membawakan materi yang dinanti-nantikan oleh peserta. Sebagai seorang yang memiliki latar belakang guru, Beliau memaparkan secara detail Tupoksi Para pelaya Pastoral sesuai konteks Kuasi teluk. Para peserta mengikuti kegiatan ini dengan penuh sukacita. Hal ini dapat dilihat dari kesetiaan peserta mengikuti kegiatan hingga akhir, dan berpartisipasi aktif dalam setiap sesi.
Pastor Kuasi Paroki St. Maria Mater Orphanorum-Teluk Maumere, Pater Vian CRS dalam tanggapannya mengucapkan terima kasih atas materi-materi yang disajikan. Beberapa hal memang biasa dilakukan tetapi ada beberapa hal yang baru, yang harus dipelajari dan perlu disesuaikan dengan konteks Kuasi Teluk. Tinggal saja para pelayan pastoral komitmen menjalankan di komunitas masing-masing. Menanggapi permintaan bapak Alfons Tentang pembentukan organisasi rohani, Pater Vian berjanji hari minggu ini akan diumumkan secara resmi tentang prosesnya. RD Lorens juga tidak lupa memberikan kiat-kiat khusus untuk mengajak umat secara umum dan para bapak secara khusus untuk terlibat dalam organisasi rohani.
Pastor rekan Kuasi teluk, Pater Jeff dalam sapaan penutup mengakhiri kegiatan ini mengajak para peserta untuk terlibat aktif di komunitas setelah mendapatkan pembekalan dan tentu saja selalu berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu yang telah mempercayakan mereka untuk membawa umat Kuasi Teluk semakin dekat dengan Tuhan. Beliau juga kembali mengucapkan terima kasih kepada tim KP3 yang sudah meluangkan waktu hadir bersama para pelayan pastoral Kuasi Teluk. Tim KP3 ini merupakan tim Pertama dari Keuskupan yang mengunjungi Kuasi Teluk setelah ditetapkan dan secara resmi sebagai sebuah Kuasi yang mana sebelumnya merupakan salah satu stasi dari paroki Kristus Raja Talibura. Pernyataan Pater Jeff disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Pada pukul 16.00 wita, kegiatan berakhir dan tim langsung bergerak menuju ke pelabuhan untuk selanjutnya kembali ke Maumere.***Puspas Crew