Sekilas Sejarah Hari Komsos
Sebagaimana direkomendasikan Inter Mirifica, dekrit tentang Upaya-upaya Komunikasi Sosial dalam Gereja katolik, setiap Minggu Paska ke-7 dirayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Sebuah perayaan Gereja universal satu-satunya dari rekomendasi dokumen Konsili Vatikan II, yang sudah dimulai semenjak masa kepausan Paus Paulus VI tahun 1967.
Tahun ini Hari Minggu Komunikasi Sosial Sedunia jatuh pada tanggal 21 Mei 2023 sebagai perayaan ke-57. Paus Fransiskus mengajak seluruh anggota Gereja merenungi salah satu aspek penting komunikasi yang tak saling lepas, yakni antara bicara dan hati. Dalam pesan pastoralnya yang bertema: “Berbicara dari hati menurut kebenaran dalam kasih”, dari inspirasi biblis Surat Paulus kepada jemaat di Efesus 4:15. Tidak cuma refleksi, Hari Komunikasi Sosial Sedunia pun menjadi kesempatan seluruh anggota Gereja menyadari kewajiban-kewajibannya di bidang komunikasi sosial, mendoakannya dan mengumpulkan dana untuk mendukung karya kerasulan Gereja yang efektif dengan menggunakan berbagai media sosial (IM No 18).
Dalam artian ini, Hari Komunikasi Sosial Sedunia bukan cuma perayaannya para pekerja media atau pegiat komsos, tapi menjadi perayaan resmi Gereja, baik dalam komunitas Gereja Keuskupan secara lokal maupun persekutuan Gereja Universal secara mondial.
Biro Komsos Keuskupan Maumere
Komisi Komsos Maumere merupakan salah satu biro dalam struktur pastoral Keuskupan Maumere. Biro ini diberi tugas dan kepercayaan untuk menangani karya kerasulan Gereja di bidang media komunikasi sosial. Di dalamnya ada imam dan awam yang berkolaborasi sebagai rekan kerja pastoral untuk mewujudkan visi dan misi Keuskupan Maumere sebagai sebuah Gereja Lokal yang beriman, sejahtera, solider dan membebaskan dalam terang Sabda Allah.
Walau dengan keterbatasan dalam banyak hal, Biro Komsos Maumere berjuang untuk terus mewartakan kabar sukacita Tuhan melalui aneka karya yang bisa memberi dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang. Di antaranya yang rutin kegiatan livestreaming perayaan misa (hari Minggu, hari raya, tahbisan, kaul atau berujud khusus), produksi renungan Minggu Kedai Firman Mai Sai para imam Unio Keuskupan Maumere, Podcast sebagai studi pastoral akhir pekan (STUPA), inspirasi pagi untuk seluruh hari bertajuk Sapa Pagi, Sejenak Bijak, Cinta Dalam Selembar Daun, Potret Kehidupan, Berbagi Sabda Hidup dan Kata Mereka, juga produksi lagu rohani dan daerah.
Prinsip di balik karya-karya ini adalah kerja dengan yang mau, kerja dari apa yang bisa dan kerja mesti sampai tuntas, mulai dari hal-hal kecil sebagai ujiannya. Alhasil, Biro Komsos Maumere masih eksis sejauh ini dan terus berbenah untuk menjadi lebih baik, terutama dengan memaksimalkan sarana-sarana media komunikasi sosial yang kian maju dan canggih ini untuk kepentingan karya pewartaan Injil.
Memaknai Hari Komsos
Komsos Maumere menjadi biro pastoral yang memfasilitasi perayaan Hari Komsos Sedunia ke-57 di Gereja Lokal Keuskupan Maumere. Apa saja yang dilakukan Biro Komsos Maumere dalam rangka memaknai Hari Komsos Sedunia ke-57 ini? Pertama, Komsos Maumere mendistribusikan Tata Perayaan Ekaristi dan Pesan Paus untuk menjadi pedoman perayaan Hari Minggu Komsos di seluruh komunitas paroki dan komunitas tarekat religius. Di Keuskupan Maumere ada 38 paroki dan sekian puluhan tarekat religius suster, frater dan imam. Dengan merayakannya dan merenungi pesan Paus, seluruh umat, biarawan-biarawati dan para imam dalam persekutuan Gereja Lokal, semakin mengenal Hari Minggu Komsos Sedunia, untuk merasa terpanggil mengambil bagian dalam tugas pewartaan Gereja dengan memanfaatkan media sosial secara positif dan bijak dalam tata dunia saban hari.
Kedua, Komsos Maumere menyelenggarakan Podcast dalam rangka merefleksikan Pesan Paus Berbicara dengan Hati. Sebuah podcast out door dengan mengambil tempat di pantai berpasir putih dan berhutan bakau, tepatnya di Pantai Nangasule-Fata-Magepanda, berjarak 30-an Km dari kota Maumere. Menatanya dengan apik dalam spirit Ensiklik Laudato Si Paus Fransiskus, dengan mengusung dekorasi alam tanpa merusak alam. Menghadirkan Pater Ito Dhogo SVD dari perspektif biblis, RD. Laurensius Noi dari perspektif pastoral, bapak Wal Abulat dari perpektif literasi media dan RD. Polykarpus Sola dari perspektif pegiat Komsos, untuk sama-sama menelisik kekayaan rohani dari pesan Paus Fransiskus, dengan RD. Yoris Role dari pusat pastoral Keuskupan Maumere sebagai hostnya. Podcast ini bermaksud untuk mengajak umat dalam komunikasi dengan siapa pun supaya selalu berbicara dengan hati. Sebuah model komunikasi simpatik yang bisa dipelajari dari Yesus Sang Komunikator sejati, yang mampu menjadikan hati dua murid ke Emaus berkobar-kobar, karena dari hatilah Dia berbicara. Hanya yang berbicara dari hati yang akan sampai ke hati orang lain.
Ketiga, Komsos Maumere menerbitkan sebuah buku berjudul Merasul Dengan Kata. Berisi kata-kata mutiara bijak dari racikan sendiri, dipadukan dengan foto-foto jepretan dari koleksi Komsos yang saling menginspirasi. Kata-kata yang bisa merasuli adalah kata-kata sebagai yang berbicara dengan atau dari hati. Setiap kita adalah rasul kata satu sama lain. Sejauh kata kita punya pengaruh positif yang bermanfaat untuk membangun peradaban damai.
Keempat, Komsos Maumere mengikuti lomba cipta lagu yang diselenggarakan oleh Komsos KWI dalam rangka Hari Komsos ke-57. Dengan judul Bicaralah, mendapatkan nominasi sebagai lagu dengan penghargaan khusus. Lagu ini sebagai satu bentuk ekspresi lain merefleksikan pesan Paus untuk menata kata-kata kita. Itu tak lain kata dari hati yang bersih tanpa benci, kata dari hati yang ramah tanpa marah dan kata dari hati yang bebas tanpa dusta, sehingga hidup ini akan damai, indah dan menjadi berkat.
Kelima, Komsos Maumere memproduksi ucapan selamat dalam rangka perayaan Hari Komsos Sedunia ke-57. Di antara yang memberi ucapan adalah sama saudara dari komunitas Muslim di Kampung Bugis-Pemopombo Magepanda. Suatu tempat dengan potret toleransi yang luar biasa dalam bingkai dialog kehidupan setiap hari. Saling menghargai perbedaan agama tanpa mesti beda-membedakan dalam pergaulan sosial. Itu mungkin dari kekuatan berbicara dengan hati, sehingga selalu terjalin kebersamaan yang rukun dan kekeluargaan yang damai, sudah dari dulu hingga terus terwarisi sampai generasi saat ini.
Keenam, Komsos Maumere memproduksi sebuah film pendek, dengan casting pelakon lokal dan lokasi pengambilan gambar di Pantai Nangasule. Film terinspirasi dari perikop Injil Lukas 5:1-11, tentang mukjizat penangkapan ikan di danau Genesaret dari kuasa Sabda Yesus Duc In Altum, bertolaklah ke dalam. Dari sukacita akan banyaknya ikan yang dijala, para murid yang terwakili dalam diri Simon Petrus, Yohanes dan Yakobus, dipanggil untuk meninggalkan segala sesuatu demi mengikuti Yesus untuk menjadi penjala manusia. Maka film pendek ini diberi tajuk: Dari Penjala Ikan Menjadi Penjala Manusia. Mereka diutus sebagai Murid Kristus untuk selalu berbicara dengan hati untuk menyapa banyak hati dalam karya pewartaan dan pelayanannya.
Ketujuh, Komsos Maumere pun memproduksi sebuah lagu dengan genre reggae berjudul Mangrove Nangasule. Untuk mempromosikan keindahan Nangasule, pantai berpasir putih dan berhutan bakau dengan sensasi sunsetnya yang mengesankan. Sekaligus mengkampanyekan ajakan untuk selalu menjaga kelestarian alam sebagai rumah bersama. Maka komunikasi yang juga penting adalah berbicara dari hati dengan alam sekitar kita. Seperti halnya Santo Fransiskus dari Asisi yang melihat dan memperlakukan alam sebagai saudara dan sahabat.
Hati Yang Berkobar-Kobar
Dalam pesan Paus tergambar Yesus yang bangkit berbicara dari hati, sambil dengan rasa hormat menemani perjalanan penderitaan dua murid ke Emaus. Yesus juga menawarkan diri dengan penuh kasih, bukan memaksa untuk membuka pikiran mereka agar memahami makna terdalam atas apa yang terjadi. Akhirnya, dengan gembira mereka dapat bersaksi, bahwa hati mereka berkobar-kobar saat Dia berbicara di sepanjang perjalanan sambil menjelaskan makna Kitab Suci. Inilah model komunikasi yang perlu kita hayati di zaman ini, sebagai intisari dari Pesan Paus Fransiskus dalam rangka Perayaan Hari Komsos Sedunia ke-57.
Menjadi tugas perutusan para murid Kristus, tidak saja yang berkarya di bidang komunikasi, tapi semua anggota Gereja baik terbaptis maupun tertahbis. Bahwasannya komunikasi kita dengan siapa pun, kapan pun, di mana pun dan dengan media sosial apa pun, baiklah itu dari hati berbicara kepada hati. Suatu komunikasi manusiawi yang mampu menyapa, menyentuh dan menjadikan setiap hati berkobar-kobar. Hati yang kembali bersukacita dan merasakan damai, hati yang kembali dipulihkan dan merasakan penyembuhan, hati yang kembali dibangkitkan dan merasakan kekuatan. Selamat merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-57. Mari berbicara dengan hati untuk sukacita kita dan untuk kemuliaan Tuhan.
RD. Polykarpus Sola – Imam Projo Keuskupan Maumere – Ketua Biro Komsos