Kaul Kekal Enam Suster dari Kongregasi Suster-Suster Karmel Institut Bunda Karmel (INSC): Momen Sakral Penuh Makna di Gereja Reinha Rosario Kewapante

Maumere, 15 Agustus 2024 – Enam suster dari Kongregasi Suster-Suster Karmel Institut Bunda Karmel (INSC) mengikrarkan kaul kekal mereka dalam sebuah upacara yang berlangsung di Gereja Reinha Rosario Kewapante, Maumere, pada Kamis, 15 Agustus 2024 pukul 09.00 WITA. Perayaan ekaristi ini dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, bersama para imam konselebran.

Perayaan Ekaristi Penerimaan Kaul Kekal Dipimpin Oleh Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Uskup Keuskupan Maumere

Para suster yang mengikrarkan kaul kekal adalah Sr. Mari Herlina Frida Tukan, INSC dari Paroki St. Yohanes Pemandi Naesleu, Keuskupan Atambua; Sr. Yosefina Niti, INSC dari Kuasi Paroki St. Maria Immaculata Battuma, Keuskupan Agung Kupang; Sr. Desi Natalia Ngamel, INSC dari Paroki Sto. Yosafat Aru Utara, Keuskupan Ambonia; Sr. Agnes Rosalina Nitti, INSC dari Paroki Sta. Maria Immaculata Battuma, Keuskupan Agung Kupang; Sr. Maria Mei, INSC dari Paroki Sto. Eduardus Nangapanda, Keuskupan Agung Ende; dan Sr. Maria Fatima, INSC dari Paroki Kristus Raja Wolonmaget, Keuskupan Maumere.

Keenam Suster Dari Konggregasi i Suster-Suster Karmel Institut Bunda Karmel (INSC)

Dalam homilinya, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu menekankan pentingnya percaya pada kasih Tuhan dan mengikuti jalan-Nya. Ia mengingatkan para suster untuk meneladani Bunda Maria yang menunjukkan kekuatan rahmat Allah dalam kehidupannya, serta mengajak mereka untuk hidup dalam damai dengan Tuhan, mengikuti jalan kemurnian, kemiskinan, dan ketaatan.

Mgr. Edwaldus Martinus Sedu saat memberikan homili untuk para suster dan umat yang menghadiri acara Penerimaan Kaul Kekal ini.

Mgr. Edwaldus juga menyampaikan tiga pesan penting bagi para suster dan seluruh umat yang hadir. Pertama, ia menekankan pentingnya berdoa, terutama doa Salam Maria, sebagai penopang dalam menghadapi kesendirian dan kesulitan hidup. Kedua, perayaan Maria diangkat ke Surga menjadi simbol kekuatan dan harapan akan kehidupan abadi. Ketiga, kekayaan sejati tidak terletak pada penampilan lahiriah, melainkan dalam Kristus yang rela menderita demi umat-Nya.

Setelah homili, acara dilanjutkan dengan liturgi pengikraran kaul, yang meliputi pemanggilan dan permohonan para calon, penyelidikan calon, mohon restu orang tua, Litani Para Kudus, dan puncaknya adalah pengucapan kaul kemurnian, kemiskinan, dan ketaatan untuk seumur hidup oleh para suster. Upacara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, menandai awal baru dalam hidup religius para suster. Tuhan memberkati.**Doni_Laka

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer