Minggu, 24 November 2024, umat Keuskupan Maumere memperingati Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam sekaligus Hari Orang Muda Katolik Sedunia (HOMS) ke-39 di posko pengungsian Waigete. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, didampingi Sekretaris Uskup RD. Yakobus Donnisius Migo, S.Fil., M.Th., Lic. Th., dan Ketua Biro Kepemudaan RD. Lexi Luna. Acara ini berlangsung khidmat di tengah situasi darurat pasca letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang memaksa ratusan warga mengungsi.
Dalam homilinya, Bapa Uskup mengangkat tiga pesan penting dari perayaan Kristus Raja Semesta Alam sebagai refleksi bagi umat, khususnya dalam menentukan pilihan pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Pertama, kekuasaan adalah kesempatan untuk melayani, bukan ajang pamer diri. “Kekuasaan yang sejati adalah berkat untuk berbagi dan melayani, bukan untuk mempertontonkan kehebatan atau bertahan di ‘gunung kekuasaan’,” tegasnya. Uskup mengingatkan umat untuk meneladani kerendahan hati Yesus Kristus yang memilih jalan salib sebagai bentuk pelayanan yang menyelamatkan.
Kedua, hidup dalam semangat pertobatan, belaskasih, dan empati. Di tengah krisis moral dunia modern yang penuh ketidakadilan, umat diundang untuk berbagi berkat dan solidaritas, terutama dengan mereka yang paling membutuhkan. “Kristus Raja Semesta Alam adalah penghiburan iman bahwa Tuhan selalu menyertai kita, bahkan di tengah penderitaan,” ujarnya.
Ketiga, panggilan untuk membangun solidaritas kemanusiaan lintas batas. Mgr. Edwaldus mengajak umat untuk menumbuhkan hati yang penuh rahim dan berbelaskasih sebagai wujud nyata ajaran Kristus. Ia juga menekankan pentingnya bersabar dan terus berharap dalam kasih Kristus, meski situasi sulit melanda.
Setelah misa, kegiatan dilanjutkan dengan trauma healing untuk anak-anak dan remaja yang terdampak bencana. Tim Biro Kepemudaan bersama Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Maumere mengadakan permainan bersama untuk menghibur para pengungsi. Dalam suasana hangat, bingkisan juga dibagikan kepada semua anak-anak di lokasi pengungsian.
Uskup Maumere menyampaikan empati mendalam kepada para korban bencana. “Gereja Keuskupan Maumere turut mendoakan dan memohon rahmat kekuatan iman bagi saudara-saudara kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” pungkasnya.
Perayaan ini menjadi momen penuh harapan, mengingatkan umat akan pentingnya iman, solidaritas, dan kasih di tengah cobaan hidup.